Leadership, Thoughts, Books, Writing !
Browsing Category

Puisi

TAPAK TUHAN DAN KEBENARAN MUJIZAT

Tapak Sandya Kala berdebam dalam hadir Sang Janji, di jalan ke Kota Raja Besar, dengan sederet pandangan mata menyentuh pengalaman piluh para yang jadi, memiluhkan rasa berlegam yang membuta … Tapak itu bersenyap dalam siarah Sang Janji

TAPAK TUHAN DAN KEBENARAN

Tapak Sandya Kala berkokoh di Kota Raja Besar, pada Pelataran Rumah Suci dalam kehadiran Sang Janji di dalam kurun yang berubah Tapak Sandya Kala membahana bertutur tentang kebenaran … oleh Sang Janji yang menanggap kebenaran yang muncul

TAPAK TUHAN DAN POPULARITAS

Tapak Sandya Kala menapak dalam hadirnya Sang Janji yang berkelana di utara, sampai ke Pelataran Kota Raja Besar pada Pesta Pondok Daun … Kisah juang Sang Janji bergaung keras dimulai dari situs perhelatan air jadi anggur, penyucian

TAPAK TUHAN DALAM POTONGAN-POTONGAN ROTI

Tapak Sandya Kala, Sang Kekal, membumi dari pelataran Kota Raja Besar menelusuri setapak ke dalam keheningan beningnya sumber penglilang dahaga, berjejak di atas “gunung berkat” Dahaga “para yang jadi” terbius “tanda ajaib” Sang Janji,

TAPAK TUHAN MENDEPAK PARA SOK TAHU

Tapak Sang Abadi berjejak kokoh di Kota Raja Besar, di Gunung Keselamatan, menyebar damai berkeadilan Namun, Tapak Sandya Kala, YANG ESA, yang berjejak dalam hadir Sang Janji demi berbagi keadilan, didebati para “yang jadi”, yang sok

TAPAK TUHAN DALAM AIR BERGONCANG

Tapak Sang Sandya Kala yang berurai diri, kembali menapak di Kota Raja Besar, Pusat Perjumpaan Suci Tapak itu memijak bercak-bercak hitam menoda lorong ber-TUAN dengan “yang jadi” gagal melek, gagal jalan lurus, gagal bangun di atas kaki

TAPAK TUHAN DI RUANG GELAP

Tapak Sang Sandya Kala, Sang Abadi berurai diri di ruang-ruang kehidupan yang terang, yang gelap Dari ruang gelap di tepi sumur, sampai ke hunian bekas hajatan, dan kini di lapak nelayanTapak itu menyampar di baringan pesakitan buah

TAPAK TUHAN DALAM KULIAH GURU BESAR

Tapak Abadi Sang Sandya Kala berkelana di Kota Raja Besar di mana Penyuka Langit mencari Sang Langit, dengan bertandang ke hunian Guru Besar Penyuka Langit, berceloteh tentang Langit, mencari Tapak-Nya bagai tanah berhasrat air dengan