Leadership, Thoughts, Books, Writing !

TAPAK TUHAN, KAIN LENAN, BASI DAN PENGHIANATAN

0 1,614

Tapak Sadya Kala merona sejarah dalam siarah Sang Janji menuntas kerja keterutusan, demi meruak, kembali ke Asal Dari Mana IA datang

Sang Janji di Kota Besar, dalam arakan syukuran Hari Raya Pembebasan Besar, bersama semua anak Bapa Banyak Bangsa …
Sang Janji bicara tentang Diri-Nya, Misi-Nya, bahwa “… saatnya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Sandya Kala, Sang Bapa” …
“Sandya Kala telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa IA datang dari Sandya Kala dan kembali kepada Sandya Kala” …
Sang Janji, dengan kuasa Pengutus, tertegas Sabda,
“Aku tahu, siapa yang telah kupilih”
“… barangsiapa menerima orang yang Ku-utus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku” …
Yang menerima, akan tahu dengan tepat:
Aku adalah TUHAN dan Aku adalah Guru, Pemberi bagian dalam Aku, kepada para terpilih;
Aku adalah TUHAN dan Aku adalah Guru, Pembersih ternoda legam demi berbesih diri, berbijak hati;
Aku adalah TUHAN dan Aku adalah Guru, Pemilik Hidup berteladan yang tidak lekang di panas dan tak hancur di hujan yang dilakon dalam sikap “kain lenan (handuk) dan basi (baskom) penanda pelayan (diakonos) dan hamba (doulos) demi hidup dalam kebenaran dan kebaikan; dikokoh “sikap berwelas asih yang rela berkorban dan menanggung akibat pengorbanan; rela memberi dengan menghargai penerima; dan rela menjamin tuntas dengan memikul beban yang dikasihi” …

Yang terpilih akan sadar, “kamu wajib saling membasuh kakimu” sebagai tanda hidup terpasak ke bumi demi kehidupan bersetia bertaat ke akhir …
Namun, yang gagal paham handuk dan baskom, yang pangling welas asih, gagal memberi hati dan menjadi “penyangkal”, diperolok kokokan ayam
Dan, yang tidak terpilih, tidak bersih diri, gagal melayani dan menghamba, tercerobos jadi “penghianat, pengangkang yang tegah membelakangi, menghianat, menjual yang Terjunjung” karena hati yang dirasuk IBLIS …

Yang terpilih akan eling, bersehat hati, berbijak sikap melakon Perintah Baru, “supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian, semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” …

Ini, demi menjejak tapak Sang Janji, berbagi siarah selama membumi demi memberkati yang terfana, menjejak langkah ke tempat DIA pergi, dengan bersudi jiwa memberi nyawa untuk memperolehnya kembali …, melayani, menghamba dalam welas asih berbagi hidup, memberkati …

Selamat mengenakan handuk, mengendong baskom, bertunduk diri dalam welas asih demi hidup bagi Sang Janji untuk memberkati, dan menantang penghianat yang gemar berhianat …

www.yakobtomatala.com

You might also like

Leave A Reply

Your email address will not be published.