Leadership, Thoughts, Books, Writing !

SEBERAPA PENTINGNYA KOMITMEN DALAM KEPEMIMPINAN

2 2,357

…. kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati ” (Ester 4:16d).

PENGANTAR

Komitmen kepemimpinan merupakan faktor penting yang meneguhkan pemimpin dan orang yang dipimpin dalam suatu organisasi menjalani tanggung jawab kepemimpinan yang diembannya. Apa sesungguhnya komitmen itu dan apa hubungannya dengan keberhasilan kepemimpinan? Istilah komitmen atau commitment berasal dari kata commit, committen (istilah Latin, commitere) yang berarti to bring together.

Istilah ini berakar dari kata com yang berarti together, dan mittere yang artinya to send. Istilah komitmen di sini lebih berarti sedang membawa bersama, atau sedang memeteraikan bersama, atau berjanji bersama untuk melakukan sesuatu yang dianggap penting dan merupakan kepentingan bersama.

Dalam kaitan dengan kepemimpinan, dapat dikatakan bahwa komimen berarti bersama-sama membawa kepemimpinan kepada keberhasilan. Secara khusus, komimen dapat diartikan sebagai “janji hati untuk membawa kepemimpinan secara bersama-sama kepada keberhasilan yang didambakan.” Berdasarkan pengertian ini dapatlah dikatakan bahwa komitmen kepemimpinan ternyata begitu penting bagi keberhasilan kepemimpinan dalam setiap organisasi.

  1. KOMITMEN DAN DEDIKASI KEPEMIMPINAN. Komimen berkaitan erat dengan dedikasi. Istilah dedikasi  berasal dari kata dedicatus bersumber dari dedicare yang berarti  “to consecrate, dan atau to declare.” Istilah ini dipakai untuk menjelaskan sikap mengkhususkan kepada sesuatu yang disembah atau diagungkan, atau sesuatu yang memiliki tujuan tertinggi. Hubungan dedikasi dalam kepemimpinan lebih berarti mengkhususkan diri berdasarkan janji hati untuk membawa kepemimpinan mencapai tujuan tertingginya, yaitu keberhasilan. Dalam kaitan dengan kepemimpinan, pertama-tama, pemimpin dan orang yang dipimpin harus memiliki komitmen yang tinggi kepada yang dipercayai, yang diyakini sebagai sumber keberhasilan. Di sini pemimpin orang-orangnya harus mempertahankan dedikasi dan komitmen teguh kepada TUHAN Allah  yaitu setia. Komitmen ini menjelaskan tentang sikap iman atau kepercayaan yang diwujudkan dengan taat dan setia kepada TUHAN Allah. Kedua, komitmen kepada Gereja atau organisasi, yaitu janji untuk meneguhkan organisasi. Ketiga, komimen kepada tugas (task – duty). Komitmen ini ditandai oleh adanya dedikasi kerja kepada disiplin tangguh seutuhnya (dedicated to self disciplines, family disciplines, and organization disciplines), dedikasi kepada kualitas total (total quality), dan dedikasi untuk mengelola dengan kinerja tinggi (high performance management). Komitmen kerja inilah yang menjamin terwujudnya keberhasilan upaya memimpin yang optimal serta produktif tinggi. Komitmen dan dedikasi tinggi kepada TUHAN, membangun organisasi, komitmen kepada tugas dengan disiplin, kualitas hidup dan kinerja serta performansi tinggi sajalah yang akan membuat kepemimpinan terfokus kepada tujuan ideal dari organisasi yang akan melahirkan keberhasilan.
  2. KOMITMEN DAN BUDAYA ORGANISASI. Komitmen memiliki unsur sosial kultural yang kental yang melibatkan kebiasaan bersama sebagai cara hidup total dari organisasi.[1] Unsur sosial ini menghubungkan pemimpin dan orang yang dipimpin untuk secara bersama-sama memadukan tekad membawa organisasi ke arah keberhasilan. Dalam kaitan ini, komimen memerlukan pewadahan sikap dan kebiasaan bersama. Kebiasaan bersama yang menjadi the total lifeway yang berkualitas inilah yang memadukan kemampuan ke arah keberhasilan. Di sini, pemimpin dan orang yang dipimpin haruslah memadukan komitmen kepada upaya mengembangkan budaya organisasi dengan orientasi kepada budaya kualitas, organisasi pembelajar dan semangat entrepreneurship. Budaya organisasi dengan kebiasaan berkualitas akan memberikan keteguhan kepada prakek hidup dan kerja sinergis berkualitas. Kebiasaan berkualitas yang dibangun di atas pendekatan organisasi pembelajar memberikan dinamika kepada perkembangan organisasi yang terus menjadi relevan. Dan jiwa entrepreneurship memberikan peneguhan kebiasaan dengan kemandirian tinggi. Kemandirian tinggi ini akan tampak dalam kebiasaan mengembangkan keunggulan berpikir, keberanian membuat keputusan merebut dan mencipta peluang, dan kepiawaian merekayasa cara terbaik dalam mewujudkan keberhasilan kerja.
  3. KOMITMEN DAN KEPENTINGAN ORGANISASI. Komitmen dan dedikasi pemimpin dan orang yang dipimpin yang dibangun di atas budaya kualitas hanya akan berguna apabila terfokus kepada kepentingan organisasi. Yang dimaksudkan dengan fokus kepada kepentingan organisasi di sini ialah tekad dan upaya bersama yang tertuju kepada penguatan organisasi. Penguatan organisasi adalah begitu penting, karena dengan menguatkan organisasi, organisasi akan berkembangkan dan membawa dampak positif kepada semua peserta yang terlibat di dalamnya. Prinsip ini selaras dengan pernyataan mendiang Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy, “Jangan tanyakan apa yang dapat dibuat negara bagi Anda, tetapi tanyakanlah apa yang dapat Anda buat bagi negara.” Adalah sangat jelas bahwa dampak dari penguatan negara atau organisasi adalah keberhasilan bersama yang akan meneguhkan kehidupan bersama pula. Sebaliknya, organisasi akan runtuh apabila setiap individu baik pemimpin mau pun orang yang dipimpin hanya terfokus kepada kepentingan sendiri.[2] Di sini sudah dapat dibayangkan bahwa komitmen kepada kepentingan organisasi ternyata begitu penting, karena akan meneguhkan upaya bersama bagi keberhasilan bersama.
  4. KOMITMEN DAN DAYA JUANG SERTA KETAHANAN ORGANISASI. Komitmen pada sisi yang khas menjelaskan tentang kadar daya juang manusia pemimpin dan orang yang dipimpin dalam setiap organisasi. Kadar daya juang ini menjelaskan tentang dinamika semangat juang atau fighting spirit yang ada dalam organisasi. Kadar daya juang ini akan nampak dalam ketahanan organisasi menjalani panggilannya. Di sini dapatlah dikatakan bahwa daya juang atau semangat juang yang tinggi memberi ketahanan tinggi kepada organisasi. Sedangkan, semangat juang yang rendah akan memperlemah daya tahan organisasi, sehingga tidak akan mampu menghadapi tekanan danpersaingan nyata.
  5. KOMITMEN DAN KEBERHASILAN KEPEMIMPINAN. Keberhasilan dan kegagalan bersemi dalam diri (dalam pikiran) pemimpin dan orang yang dipimpin pada setiap organisasi. Pernyataan Ralph W. Emerson yang mengatakan, “Anda akan selamanya menjadi apa yang Anda pikirkan,” menjelaskan prinsip di atas. Dengan demikian, apabila pemimpin dan orang yang dipimpin mewadahkan keberhasilan bersama dalam benak serta tekadnya, maka mereka akan menghasilkan secara bersama pula. Pada sisi lain, dalam perspektif Kristen, keberhasilan adalah karunia TUHAN Allah (Banding: Nehemia 2:20). Di sini, komitmen bersama kepada keberhasilan dengan membangun secara sinergis mewadahkan pembuktian keberhasilan itu (Lihat: Nehemia 2:18). Dalam kaitan ini dapatlah dikatakan bahwa komitmen bersama atau janji hati semua komponen manusia organisasi untuk secara bersama terlibat dalam upaya dan kerja ke arah keberhasilan kepemimpinan, pasti akan berujung kepada keberhasilan, sepasti menabur dan menuai (Mazmur 126:5-6; 133).

REFLEKSI:

Sangat jelas di sini bahwa komitmen dan dedikasi pemimpin dan orang yang dipimpin terhadap keberhasilan kepemimpinan adalah landasan kesuksesan setiap organisasi. Dapatlah dibanyangkan bahwa apabila pemimpin dan orang yang dipimpin memiliki komitmen dan dedikasi tinggi ditunjang oleh budaya kualitas dengan semangat juang tinggi yang terfokus kepada keberhasilan bersama, akan melahirkan keberhasilan yang pasti. Renungkanlah kenyataan berikut:

  1. Apa yang terjadi dengan orang Yahudi, seandainya Ester tidak memiliki komitmen dan dedikasi tinggi dengan mengatakan “jika terpaksa aku mati, biarlah aku mati?”
  2. Apakah Anda dapat melihat munculnya semangat juang yang tinggi dalam diri Ester dengan adanya komitmen dan dedikasi tinggi kepada kepentingan bersama? Dalam kaitan ini terlihat dengan jelas bahwa komitmen yang melahirkan semangat akan beranak semangat, yang olehnya semua tersemangati dan menjadi tegar yang meneguhkan daya juang bersama.
  3. Adakah Anda sadar bahwa dengan komitmen kepada kepentingan organisasi (seperti Ester kepada kepentingan bangsanya), maka organisasi akan teguh dan berujung kepada keberhasilan?

Selamat berjuang bagi keberhasilan dengan komitmen dan dedikasi tinggi.

Salam dan doa,

Yakob Tomatala

Rekan sekepemimpinan


[1] Pemahaman budaya kebudayaan atau kultur dalam kaitan ini adalah kebiasaan bersama yang merupakan the total lifeway, yang menjelaskan bagaimana orang (sebagai suatu kelompok masyarakat) berpikir, bersikap, berkata dan bekerja dalam upaya mengelola dan mempertahankan keberlangsungan kehidupan mereka.

[2] Kenyataan bahwa korupsi dalam negara atau organisasi menunjuk kepada sikap kepentingan pribadi, yang menjelaskan tidak adanya komitmen dan upaya membangun bersama, yang akhirnya akan meruntuhkan negara mau pun organisasi.

You might also like
2 Comments
  1. Ni Nyoman Priskila says

    The church need a committed leader. This article has been inspiring me to grow in my journey as a leader. May I could caught up your leader’s spirit and could apply this truth in my ministry market place.

  2. Yakob Tomatala says

    Dear Madam:

    Thank you for your comment. Bless

    Regards,
    Dr. Yakob Tomatala

Leave A Reply

Your email address will not be published.