Leadership, Thoughts, Books, Writing !
Yearly Archives

2020

TAPAK TUHAN MENDEPAK PARA SOK TAHU

Tapak Sang Abadi berjejak kokoh di Kota Raja Besar, di Gunung Keselamatan, menyebar damai berkeadilan Namun, Tapak Sandya Kala, YANG ESA, yang berjejak dalam hadir Sang Janji demi berbagi keadilan, didebati para “yang jadi”, yang sok

TAPAK TUHAN DALAM AIR BERGONCANG

Tapak Sang Sandya Kala yang berurai diri, kembali menapak di Kota Raja Besar, Pusat Perjumpaan Suci Tapak itu memijak bercak-bercak hitam menoda lorong ber-TUAN dengan “yang jadi” gagal melek, gagal jalan lurus, gagal bangun di atas kaki

TAPAK TUHAN DI RUANG GELAP

Tapak Sang Sandya Kala, Sang Abadi berurai diri di ruang-ruang kehidupan yang terang, yang gelap Dari ruang gelap di tepi sumur, sampai ke hunian bekas hajatan, dan kini di lapak nelayanTapak itu menyampar di baringan pesakitan buah

TAPAK TUHAN DALAM KULIAH GURU BESAR

Tapak Abadi Sang Sandya Kala berkelana di Kota Raja Besar di mana Penyuka Langit mencari Sang Langit, dengan bertandang ke hunian Guru Besar Penyuka Langit, berceloteh tentang Langit, mencari Tapak-Nya bagai tanah berhasrat air dengan

TAPAK TUHAN DAN SEGELAS ANGGUR

Tapak Sandya Kala berjejak dari lapak tukang kayu yang senyap tidak bersenyap, dengan jejak-jejak ke Hajatan Bahagia Merangkai kisah Sang Sadya Kala, Sang Janji, berkelana menapak persada, dari ruang ke ruang, dari lapak ke hajatan,

TAPAK TUHAN DI LAPAK TUKANG KAYU

Tapak Sang Sandya Kala telah menjejaki bumi, tertoreh dalam arakan kisah suci, berpuncak pada hadirnya Sang Janji, dengan cerita emas dari Rumah Roti, yang hadir senyap di Lapak Tukang Kayu Dari sini muncul tanya berjawab, “mengapa”?

MENJEJAKI TAPAK-TAPAK TUHAN

Tapak yang Sandya Kala itu membumi, mengabadi di tanah, meninggalkan jejak-jejak dalam siarah zaman Jejak-jejak itu tertapak, kala Sang Sandya Kala, Sang Kekal bersabda “jadilah, … maka semua jadi”, termasuk “yang jadi”, yang analog,