Leadership, Thoughts, Books, Writing !

MEMBANGUN PEMIMPIN MANDIRI BERINTEGRITAS: SIAPA DIA INI?

0 880

Firman Allah menegaskan, “Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak” (Amsal 13:20a). Menelaah Firman Allah di atas, dapat dikatakan bahwa “Orang bijak adalah dia yang memiliki integritas yang dapat memberikan pengaruh positif kepada orang lain.” Apa sesungguhnya makna dari integritas itu? Apa hubungannya dengan kebijaksanaan dan apa pengaruhnya dalam kehidupan setiap orang, khususnya para pemimpin?

Istilah integritas yang digunakan selama ini berasal dari kata “integrity” (Latin integritas < integer) yang berarti ‘tidak tersentuh’ (untouched), atau ‘menyeluruh’ (whole) atau keseluruhan (entire).

[1] Dari pemahaman ini dapat dikatakan bahwa integritas dapat disebut sebagai “suatu keadaan atau kualitas kehidupan positif yang dibangun di atas kebenaran, keadilan, ketulusan dan kejujuran yang telah lengkap atau penuh yang menyentuh segala aspek yang diwujudkan melalui kualitas etika (inner values) dan ekspresi moral (expression of personality) dari kehidupan berintegritas (Yesaya 32:1-2; 33:15-16) yang membuktikan adanya kebijaksanaan (Yesaya 32:8; Ayub 28:28).

Di sini dapat dikatakan bahwa dengan kebenaran, keadilan serta kejujuran inilah maka “setiap orang yang berintegritas dapat berdiri tegak dalam situasi apa pun.”

Menghubungkan kebenaran tentang integritgas dengan Firman Allah di dalam II Timotius 2:2, maka inti yang menjadi fokusnya adalah “orang yang dapat dipercaya.” Orang yang dapat dipercaya ini adalah “Pemimpin Kompeten Mandiri” dengan karakter mulia (SQ – Spiritual Quotient), pengetahuan komprehensif dan khas lebih (IQ – Intelligence Quotient) dan kecakapan andal (ScETQ – social, Economical & Technical Quotient)dari sisi sosial (hubungan dan jejaringan), ekonomi (jiwa entrepreneur) serta teknis (manajerial strategis). Singkatnya, orang yang dapat dipercaya adalah “dia yang berintegritas,” yaitu orang bijak yang bersikap arif karena memahami kehendak Allah dan berupaya melakukan kebenaran serta kebaikkan dalam kehidupan serta kepemimpinannya (Efesus 5:15-20), sehingga ia memberkati banyak orang.

Idealisme seperti inilahyang harus diperjuangkan bersama untuk melengkapi “generasi pemimpin masa depan yagn andal.” Karena itu, izinkanlah saya mengajak saudara sekalian guna bekerja sama untuk mewujudkan maksud mulia ini, dengan mengembangkan Pemimpin Mandiri Berintegritas.  Terimakasih

 

Salam doa,

Pdt. Dr. Yakob Tomatala



[1] Webster New Universal Dictionary of The English Language. Webster International Press, New York 1976. Integrity: 1. “The quality or state of being complete; wholeness; entireness; unbrocken state.” 2. “The entire, unimpaired state or quality of anything; perfect condition; soundness.” 3. “The quality or state of being sound moral principle; uprightness; honesty and sincerity”

You might also like

Leave A Reply

Your email address will not be published.