Firman TUHAN Allah:
“Karena begitu besar kasih Allah alan dunia ini, sehingga IA telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16; Banding: 14:34-35; I Yohanes 4:7-10).
Pengantar
Natal adalah kisah kasih terbesar sepanjang sejarah dunia. Namun kisah ini dikerdilkan dengan mengerdilkan Yesus Kristus sebagai Tokoh Sentral. Sebagai contoh, dalam memgurutkan 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh, ada beberapa penulis menempatkan Yesus Kristus pada urutan ketiga dalam tulisan mereka dengan alasannya secara tersendiri.
Salah seorang dari mereka yaitu Michael H. Hart yang tatkala membuat urutan 100 orang yang “paling berpengaruh” di dunia, menempatkan Yesus pada urutan ke 3 setelah Nabi Agama Lain dan Isac Newton. Sewaktu ditanyakan tentang alasannya, ia memberikan contoh dengan mengatakan bahwa “ajaran Yesus Kristus tentang kasih adalah luar biasa, yang tidak diajarkan oleh nabi mana pun sepanjang sejarah dunia.”
Akan tetapi “orang-orang Kristen terbukti tidak menaatinya dengan tidak mendoakan dan tidak mengasihi musuh mereka. Jika mereka semua melakukannya maka saya akan menempatkan Yesus Kristus pada urutan nomor satu.” “Sedangkan nabi lain, ajarannya ditaati secara ketat oleh para pengikutnya, dibandingkan dengan orang Kristen.”
Apa sesungguhnya yang dimaksudkan dengan pernyataan di atas ini? Dapat diduga bahwa jawaban awalnya ialah bahwa “jika orang Kristen menghormati TUHAN Allah-nya maka mereka harus menaati dan mengamalkan ajaran kasih dari Yesus Kristus.”
Kini timbul pertanyaan, “bagaimana mengasihi dan mengamalkan kasih seperti yang dimaksudkan Yesus Kristus?” Firman Allah di dalam Yohanes 3:16 mengungkapkan rahasia bagaimana mengasihi seperti Yesus Kristus.
ORANG KRISTEN HARUS MENGASIHI DENGAN MENGALAMI KASIH YANG MEMBEBASKAN
Apa maknanya ini?
Pertama, “Mengasihi dengan mengalami TUHAN Allah yang mengasihi dengan kasih-Nya yang besar, karena IA adalah kasih di mana Ia lebih dahulu mengasihi dan memberikan Anak-Nya menjadi Pendamai bagi dosa manusia”
Kedua, “Mengasihi dengan kualitas kasih dari TUHAN, karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, di mana IA memberi Anak-Nya” sehingga kita telah mengalami keselamatan dan pengampunan
Ketiga, “Mengasihi dengan mengalami kasih TUHAN yang tidak terbatas yang memberi kuasa untuk hidup dan mengasihi dengan mengampuni seperti Dia”
Implikasi:
Mengalami kasih tidak bertepi, kasih yang tidak terbatas dari TUHAN Allah ditandai pembebasan dan pengampunan adalah dasar dan kuasa mengasihi seperti DIA adalah berita terbesar dengan kuasa terbesar yang menarik orang berdosa datang kepada TUHAN Allah
ORANG KRISTEN HARUS MENGASIHI DENGAN MELAYANI POLA TUHAN
Apa maknanya kebenaran ini?
Pertama, “Kasih hanya akan menjadi berita besar jika dihidupi dengan mengalami pembebasan TUHAN dari dosa dan memampukan untuk hidup dalam kebenaran yang membawa damai
Kedua, “Kasih hanya akan terbukti menjadi berita besar jika dihidupi secara konsisten serta dilakukan dengan model pelayanan ‘baskom dan handuk’ sebagai bukti kepedulian besar”
Implikasi:
Kasih Natal hanya akan menjadi berita besar jika dialami dalam kuasa pembebasan TUHAN dan dipraktekan dengan melayani melalui sikap “baskom dan handuk” sebagai tanda peduli yang menyentuh serta membebaskan orang lain dari dosa dan maut.
KESIMPULAN
Natal sesungguhnya adalah cerita kasih terbesar sepanjang sejarah dunia. Pada sisi lain, kasih Natal hanya dapat menjadi berita besar dan diberitakan jika orang Kristen telah tersentuh kuasa kasih yang tidak bertepi, kasih yang tidak terbatas melalui kenyataan berikut:
Pertama, “Mengalami kasih tidak betepi yang membebaskan dari dosa dan memberikan hidup kekal, yang ditandai pengampunan dosa serta kedamaian” (Yohanes 3:16; 15:16; 10:28-29; 6:47; I Yohanes 4:7-10)
Kedua, “Menghidupi kasih Kristus dengan melayani pola baskom dan handuk, sehingga menarik orang datang kepada-Nya (Yohanes 13:34-35; I Korintus 13; I Yohanes 4:13-21; KPR 2:47). Apabila orang Kristen mengasihi maka akan ada kepedulian yang membebaskan sesama, sehingga menjadi berita besar, sehingga Natal menjadi kisah kasih yang otentik dari Allah bagi dunia.
Akhirnya orang Kristen yang bernatal harus melakukannya dari pengalaman bahwa “Natal adalah bukti bahwa TUHAN Allah peduli, maka saya juga harus peduli.” “Selamat Natal dengan mengalami, menghidupi dan memberitakan kasih Kristus dalam mempedulikan sesama.” Amin
Pdt. Yakob Tomatala
Desember 2017
www.yakobtomatala.com