Leadership, Thoughts, Books, Writing !

MEMBANGUN SIKAP: SEBERAPA PENTINGNYA RENDAH HATI ITU

3 1,582

“Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas  muka bumi” (Bilangan 12:3).

PENGANTAR

Menjadi pemimpin  yang rendah hati. Apa artinya ini? Bukankah dengan sikap rendah hati ini, pemimpin kelihatannya lembut, lembek, lamban dan lambat. Lembut, lembek, lamban, lambat adalah ciri pemimpin yang tidak efektif. Jadi, bagaimana mungkin kepemimpinan menjadi maju dengan gaya pemimpin yang seperti ini. Sekarang ada baiknya kita melihat tentang contoh rendah hati menurut Alkitab. Menurut Levi Brackman dan Sam Jaffe tatkala meneliti dan mengometari mengenai Musa sebagai pemimpin, mereka mengatakan, “… Musa dipersepsikan oleh orang-orang sebagai congkak. Jadi mengapa Taurat mengatakan bahwa Musa begitu rendah hati?” Memberikan komentar mereka tentang rendah hati, mereka menyetir Midrash yang menegaskan, “Dia yang rendah hati, keberhasilan menunggunya.” Memahami apa sesungguhnya rendah hati itu, Brackman dan Jaffe membedakan antara orang yang angkuh dan orang yang rendah hati. “Keangkuhan yang sebenarnya adalah rasa terbumbung akan kemampuan dan kepentingan kita di mata orang lain.” Dan lagi, “Orang yang angkuh memiliki rasa terbumbung karena merasa diri penting, … mudah sekali tersinggung dan menyimpan dendam. Mereka senang mengecilkan orang lain dan memperlihatkan diri lebih baik dari orang lain, namun saat yang lain melakukan hal yang sama ke dirinya, mereka tersinggung, tersakiti dan menyimpan rasa pahit dan dendam – ego orang angkuh tak tersembuhkan.” … “orang yang angkuh adalah egoistis; semua tentang mereka, kemampuan mereka, rasa penting diri mereka; tidak ada lainnya yang cukup berharga bagi mereka” (2008:58-59). Pada sisi lain, “… kerendahan hati adalah kemampuan untuk melihat keluar dari diri sendiri” (Ibid). Orang yang rendah hati dapat terluka bila dihina, tetapi juga dapat cepat sembuh dari rasa terhina. Mereka memaknai penghinaan bagi dirinya dan mengambil pelajaran untuk menjadi lebih baik. Mereka berupaya menyelami kemanfaatan penghinaan itu sehingga ada kekuatan yang menghilangkan rasa terhina. Mereka mengabaikan harga diri mereka, dan menetapkan untuk melakukan hal yang lebih besar untuk lebih banyak orang.” (Ibid).

Pada sisi lain, Rasul Paulus berbicara tentang rendah hati sebagai “Sikap batin yang dikuasai keteladanan Yesus Kristus dilandasi pikiran dan perasaan sadar yang mengutamakan dan memberikan tempat yang layak bagi setiap  orang. Sikap batin ini diwujudkan dengan tidak mempertahankan serta tidak mementingkan diri sendiri, melainkan mementingkan orang lain dalam kehidupan, dibuktikan melalui kesediaan dan kerelaan berkorban” (Filipi 2:1-11; Banding: Matius 11:28-29). Melihat makna rendah hati seperti ini, kini kita bertanya, sejauh mana “kerendahan hati” ini penting bagi Anda dan saya dalam kepemimpinan?

  1. RENDAH HATI: MEMILIKI KEKUATAN BAGI KETENANGAN JIWA. Rendah hati adalah hakikat hidup yang merupakan kekuatan ketenangan jiwa (Matius 11:28-29). Jiwa yang tenang adalah jiwa yang kuat, jiwa yang sehat (Amsal 14:30; 15:13). Rendah hati membuat orang tidak terombang ambing oleh pikiran, perasaan dan kehendak yang negatif. Pada dasarnya orang rendah hati dapat tersinggung tetapi kekuatan kerendahan hati akan membebaskannya dari rasa tersinggung, dan terhina. Sikap rendah hati adalah pilihan bijak yang membuat diri sembuh dari keterpurukan. Rendah hati adalah kekuatan ampuh yang meneguhkan pemimpin sejati.
  1. RENDH HATI: KEKUATAN PENGONTROLAN DIRI. Rendah hati juga meneguhkan pengontrolan diri. Di sini orang yang rendah hati cercegah untuk membalas kejahatan dengan kejahatan(Amsal 12:16; Matius 7:12). Orang rendah hati tidak gampang tegoda untuk membalas kejahatan dengan kejahatan, karena di dalam dirinya ada kekuatan mengalahkan godaan kejahatan, sehingga ia menikmati kebaikan semata (Matius 7:12). Rendah hati adalah kualitas hidup pemimpin sejati.
  1. RENDAH HATI: MELAHIRKAN KEANGGUNAN YANG DISUKAI ORANG. Rendah hati berhubungan dengan baik hati, murah hati (Amsal 11:16-17) yang menjelaskan adanya sikap bermatabat yang agung dan anggun. Orang rendah hati dengan sendirinya mengembangkan sikap menyenangkan, karena ia tidak suka merendahkan orang lain. Sikap rendah hati seperti ini membuat orang rendah hati cenderung menghargai orang lain, sehingga ia akan disukai banyak orang. Pemimpin yang rendah hati akan menggunakan pikiran, sikap, kata dan perbuatan anggun, yang meneybabkan ia disukai banyak orang. Rendah hati menjadikan pemimpin menjadi populer tanpa menganggap diri populer, olehnya ia anggun dalam pandangan orang lain.
  1. RENDAH HATI: KUALITAS HIDUP AGUNG YANG LANGGENG. Orang yang redah hati disukai TUHAN (Banding: Amsal 16:5). Orang yang rendah hati “diperkenankan TUHAN” yang olehnya akan mudah mengasihi dan mengampuni orang lain (Amsal 16:6-7; 19:11), sehingga terciptalah hubungan sejahtera dan harmonis sejati. Orang rendah hati akan mudah taat akan Firman, dan merendahkan diri kepada otoritas, berbijak hati, berakal budi yang menjadikan perkataannya menyenangkan serta membawa berkat (Amsal 16:19-24). Ternyata kerendahan hati membuat dan menempatkan orang pada tempat yang bermartabat, karena “kerendahan hati mendahului kehormatan” (Amsal 18:12b).
  1. RENDAH HATI: MENEGUHKAN DAYA TAHAN.  Rendah hati yang ditandai kekuatan untuk “memilih taat kepada Allah” (Filipi 2:5-11) yang olehnya ada daya bertahan terhadap tekanan. Daya tahan inilah yang merupakan jaminan kemenangan hidup yang sejati, yang tidak dapat dikalahkan lagi, karena FIRMAN Allah menegaskan: “Kecongkakan mendahului kehancuran dan tinggi hati mendahului kejatuhan” (Amsal 16:18). Rendah hati meneguhkan untuk bersabar dan merebut kemenangan, karena “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota” dan “Orang bijak lebih berwibawa dari orang kuat” (Amsal 16:32; 21:22; 24:5a).
  1. RENDAH HATI: MEMILIH UNTUK MEMIHAK KEBENARAN. Orang yang rendah hati diperkenankan TUHAN, karena ia suka akan kebenaran (Amsal 21:2-3; Matius 5:6). Rendah hati yang dilandasi gairah lapar dan haus akan kebenaran menjelaskan bahwa di dalam diri orang rendah hati ada kebenaran yang membawa kedamaian sejati bagi dirinya, yang olehnya ia dapat menjadi alat pendamaian bagi orang lain. Orang rendah hati sajalah yang akan lemah lembut, yang memungkinkan ia menjadi berkat bagi banyak orang (Matius 5:5).
  1. RENDAH HATI: TERBUKA UNTUK MENERIMA DAN MENGAKUI ORANG LAIN. Orang yang rendah hati melihat orang lain sebagai berguna, penting dan berkepentingan bagi keberhasilan dirinya (Filemon 8-11). Orang yang rendah hati bersikap terbuka menerima orang ain. Orang rendah hati juga juga lebih mudah jujur mengakui kelebihan orang lain, sehingga ia dapat bekerja dengan lebih banyak orang. Ia dapat bersinergi dengan siapa saja, yang olehnya akan  lebih muda untuk mewujudkan upaya bersama yang membawa keuntungan bagi semua pihak (Filipi 2:1-11).
  • REFLEKSI
  • Orang yang rendah hati akan selalu beruntung, karena ada kekuatan berikut:
  1. a. Prinsip Integritas. Rendah hati adalah ciri pemimpin besar yang memiliki kekuatan hati/ roh/ jiwa, sebagai dasar etika dan moral teguh dari pemimpin sejati.
  2. b. Prinsip Tanggungjawab Bertujuan. Rendah hati adalah sikap terbaik pemimpin sejati.
  3. c. Prinsip Kemanfaatan. Rendah hati adalah kuasa pengendalian diri yang meneguhkan daya dan semangat juang serta daya tahan pemimpin sejati.
  4. d. Prinsip Berlanjutan. Rendah hati adalah tindakan dan gaya kepemimpinan altruis berdampak positif yang meneguhkan orang lain sepanjang waktu.
  • Selamat membuktikan diri sebagai pemimpin rendah hati, demi keberhasilan kepemimpinan!!!

Salam dan doa,

Dr. Yakob Tomatala

You might also like
3 Comments
  1. David says

    Rendah hati adalah karakter Tuhan Yesus, karakter Roh Kudus sendiri

  2. Yakob Tomatala says

    Shalom David

    Terimakasih atas komentarnya. Mohonkanlah kuasa dari pada-Nya untuk berendah hati guna menikmati dan menjadi berkat. TUHAN memberkati

    Salam,
    Bp Y. Tomatala

  3. ama ga'e says

    kerendahan hati adalah gambaran karakter Tuhan yang hidup untuk membangun sebuah kehidupan yang harmonis yang diselubungi oleh damai dan cinta kasih.

Leave A Reply

Your email address will not be published.