Leadership, Thoughts, Books, Writing !

MEMBANGUN SIKAP: APAKAH RENDAH HATI ITU SUNGGUH MENGUNTUNGKAN

4 929

Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan” (Amsal 22:4).

PENGANTAR

Secara umum, orang dapat dengan mudah mengatakan bahwa rendah hati itu merugikan. Mengapa rendah hati itu merugikan menurut sementara orang? Mungkin alasannya begini, “kalau orang rendah hati itu tidak akan ngotot, dan gampang ditaklukkan.”[1] Namun, bila dikatakan bahwa menjadi orang  yang rendah hati sesungguhnya menguntungkan, apa sesungguhnya makna dari pernyataan ini? Levi Brackman dan Sam Jaffe menyetir Midrash yang menegaskan, “Dia yang rendah hati, keberhasilan menunggunya.” Anda tentu bertanya, apa sih hubungan antara rendah hati dan keberhasilan? Apa pula hubungan dan relevansi rendah hati itu dengan keberhasilan dalam kepemimpinan seperti yang dikatakan di atas? Kebenaran yang paling awal ialah seorang pemimpin yang rendah hati mengerti bahwa “keberhasilan itu dari TUHAN.” Sikap ini membuat, ia lebih mampu mengenal diri dan menerima kekuatan serta kelemahannya secara lebih jernih. Pemimpin rendah hati yang mengenal diri, dan dapat melihat orang lain secara jernih, objektif serta terbuka. Ia akan mudah menyikapi kepemimpinan sebagai sarana untuk mencapai visinya. Kepemimpinan baginya adalah alat, bukan tujuan. Ia tidak terjebak menggunakan kepemimpinan untuk menguntungkan diri. Ia tidak akan terusik oleh ego serta ambisinya, atau pun tekanan dari orang lain, tetapi ia bahkan dengan mudah akan meraih keberhasilan melalui kepemimpinannya. Alasan kuat dari kebenaran ini ialah karena kerendahan hati memberikan kunci  untuk memasuki jalur keberhasilan dalam kepemimpinan. Di sini dapatlah dikatakan bahwa rendah hati (hakikat batin), sikap serta tindakan rendah hati, merupakan kunci mewujudkan keberhasilan plus dalam hidup. Coba renungkan kebenaran berikut tentang rendah hati sebagai kunci bagi keberhasilan.

  1. RENDAH HATI: MENEGUHKAN SIKAP TERHADAP TUHAN SEBAGAI ANDALAN JIWA. Kalau TUHAN Allah bersabda, Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan (Amsal 22:4), IA tentu memiliki kehendak kekal tentang hubungan kerendahan hati dan keberhasilan. Di sini dapat dikatakan bahwa Pemimpin yang rendah hati sadar sungguh bahwa ia hanya berhasil dengan mengandalkan TUHAN dan janji-Nya (Yeremia 17:7-8). Kerendahan hati membuatnya mengerti bahwa adalah fatal mengandalkan dirinya sendiri (Yeremia 17:5-6). Kerendahan hati memampukan pemimpin untuk menjadi “tahan banting” karena ia selalu tahu serta sadar akan SIAPA yang dipercayainya, yaitu TUHAN Allah yang berkuasa menyelesaikan apa yang dipetaruhkan-Nya kepadanya (II Timotius 1:12).
  1. RENDAH HATI: RAHASIA KEKUATAN JIWA YANG MENEGUHKAN. Telah diuraikan sebelumnya bahwa “rendah hati adalah indikator kuat dari kesehatan jiwa.” Rendah hati dalam hubungan ini membuat pemimpin memiliki kejernihan hati/ jiwa/ roh yang memberikan kuasa ekstra kepada pemimpin, yang olehnya “ia memiliki rasa percaya diri” yang tinggi (Amsal 4:23). Kekuatan jiwa ini  meneguhkan pemimpin untuk tidak ketakutan atas ancaman dari bayangannya sendiri atau pun ancaman dari pihak mana pun. Orang yang rendah hati, yang sehat jiwanya akan selalu “tahu diri” dengan menyadari kekuatan dan kelemahannya.  Kerendahan hati ini membuat pemimpin mampu mengubah kelemahan menjadi kekuatan tambah, karena olehnya ia mau menerima, belajar dan mengubah dirinya sehingga menjadi lebih baik.
  1. RENDAH HATI: KUASA KEKUATAN HUBUNGAN YANG MENGUNTUNGKAN. Rendah hati membuat pemimpin dapat membangun hubungan positif yang menguntungkan. Rendah hati seperti ini membuat pemimpin dapat menerima dan memberi tempat yang patut bagi orang lain (Filipi 2:3b). Kekuatan kerendahan hati membuat pemimpin mampu membuka diri dan siap mendengar masukan orang yang ada disekitarnya, entah kah dari atasan, sesama pemimpin atau bawahan sekali pun. Ia bukan saja menyadari akan kepentingan membuka diri, tetapi kerendahan hati membuat ia bersikap terbuka menerima pendapat sesama (Keluaran 17:15-23). Sikap ini adalah kekuatan untuk rela memberikan tempat bagi orang lain dalam hidup dan kepemimpinan. Pemimpin yang rendah hati tidak akan terusik dengan kehadiran dan sikap negatif dari orang lain disekitarnya, karena jiwanya teguh, yang olehnya ia secara lebih mudah dapat membangun sikap positif dalam kehidupannya terhadap diri serta sesama (Roma 12:16).
  1. RENDAH HATI: MENEGUHKAN FOKUS KEPADA KERJA. Orang yang rendah hati tidak akan terusik bila diusili. Ia akan diteguhkan untuk terus menyadari bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup dan kepemimpinan memiliki makna serta peran untuk meneguhkan dirinya (Roma 8:28), sehingga ia dengan sendirinya akan sabar, teguh hati, tetap arah. Di sini, pemimpin yang rendah hati akan tertolong untuk sadar bahwa “tantangan kepemimpinan adalah hal biasa” (I Korintus 10:13) yang tidak akan melebihi kekuatannya. Sikap kesadaran serta penyadaran diri ini membuat pemimpin akan tetap terfokus kepada kerja, yang olehnya tujuannya dapat tercapai.
  1. RENDAH HATI: MELEPASKAN UNTUK MEMPEROLEH, MEMBERI YANG TERBAIK UNTUK MENGHASILKAN. Pemimpin rendah hati akan tidak terpuruk bila dirugikan. Alasan kuatnya ialah bahwa karena ia menyadari “tidak ada seseorang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya bila tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga” (Yohanes 3:27). Kesadaran ini ditunjang oleh kebenaran bahwa “adalah lebih berkat memberi dari pada menerima” (Kisah Para Rasul 20:35),yang olehnya, sikap melepaskan hak, memberi yang terbaik adalah pilihan terbaik yang karenanya ia dapat melihat “tangan TUHAN” berpihak kepadanya (Malekhi 3:10). Keuntungan baginya adalah indikator bahwa ia harus semakin melepaskan, semakin memberi, yang olehnya ia akan semakin memperoleh, karena ia senantiasa sadar bahwa “barang siapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya, karena ia telah mengenal kasih karunia Allah di dalam Kristus bagi diri serta kepemimpinanya” (Lihat: Matius 16:25; II Korintus 8:9).
  • REFLEKSI
  • Orang yang rendah hati akan selalu beruntung, karena ada kekuatan berikut:
  1. Prinsip Andalan akan TUHAN. Rendah hati meneguhkan pemimpin sejati, karena ia mengandalkan TUHAN yang merupakan sandaran terbaik dalam kehidupan.
  2. Prinsip Keteguhan diri. Kerendahan hati adalah adalah kebenaran yang meneguhkan jiwa pemimpin sejati, sehingga ia akan menjadi lebih tegar menyikapi kenyataan.
  3. Prinsip Keterbukaan. Rendah hati akan memampukan pemimpin sejati untuk terbuka, yang perupakan rahasia inti bagi perubahan dan adanya dukungan ke arah kemajuan.
  4. Prinsip Ketabahan ketekunan. Rendah hati akan menyebabkan pemimpin sejati mejadi tabah sepanjang waktu dimana “hatinya mengontrol pikiran di atas emosi” sehingga ia tetap terfokus kepada upaya kerja berkualitas (efektif, efisien, sehat) mencapai tujuan.
  5. Prinsip Produksi – reproduksi Optimal Bersinambung. Kerendahan hati menyebabkan pemimpin sejati dengan mudah akan menyadari dan mampu menerapkan sikap “untuk memperoleh dan semakin memperoleh, ia harus senantiasa memberi, melepaskan, serta semakin memberi, melepaskan.“ Baginya tidak ada “kamus rugi,” yang olehnya akan ada “keberhasilan tanpa akhir” yang berpihak kepadanya. Pemimpin rendah hati tidak akan terusik oleh keberhasilan, karena itu adalah konsekwensi rendah hari yaitu kekayaan, kehormatan, dan kehidupan yang tidak akan lekang oleh pasas dan lapuk oleh hujan.
  • Selamat membuktikan diri sebagai pemimpin rendah hati, demi menjalani keberhasilan kepemimpinan yang langgeng!!!

Salam dan doa,

Dr. Yakob Tomatala


[1] Musa rendah hati, olehnya ia berserah diri kepada TUHAN, namun ia tidak takut atas ancaman kudeta dari Korah, Datan dan Abiram. Musa dengan bersandar sepenuhnya pada TUHAN, ia menentang kejahatan mereka, dan ia menang (Bilangan 16).

You might also like
4 Comments
  1. ros loly says

    terima kasih banyak bapak, saya sudah membaca website bapak dan saya sangat di berkati. salam ibu magda…

  2. Yakob Tomatala says

    Salam dari Jakarta.
    Terimakasih Ros. Doa kami kiranya tulisan dalam web ini terus menjadi berkat kepada banyak orang. Terimakasih

  3. henny Mamahit says

    wahhh bapa benar2 seorang spiritual leadership.
    Saya sangat diberkati dengan membaca artikel bapa serta mengikuti seminar kepemimpinan yang disampaikan. Btw, kalau boleh numpang saran, saya rindu ada artikel2 terbaru yang berhubungan dengan pemimpin dan keluarga.
    Thx pa…
    BLESS

  4. Yakob Tomatala says

    Shalom:

    Terimakasih untuk doa dan komentarnya. Saya akan berupaya untuk menulis pokok seputar pemimpin dan keluarganya pada waktu depan. Doakan agar web ini menjadi berkat. Terimakasih

    Salam doa,
    Bp Yakob Tomatala

Leave A Reply

Your email address will not be published.