Leadership, Thoughts, Books, Writing !

MEMBANGUN SIKAP: TERTAWA YANG SEHAT

1 664

MEMBANGUN SIKAP: TERTAWA YANG SEHAT

“… ia tertawa tentang hari depan” (Amsal 31:25b).

PENGANTAR

Tertawa sering diidentikkan dengan sukacita. Ada benarnya, namun tertawa lebih dari sekedar bersukacita, karena tertawa memiliki seribu wajah. Tertawa dapat berarti gembira, karena ada unsur positif, dan tertawa dapat berarti mengejek, merendahkan dibarengi unsur negatif di dalamnya. Lihat kebenaran berikur tentang tertawa:

  1. TERTAWA ITU SEHAT. Tertawa menjelaskan tentang jiwa yang sehat. Jiwa yang sehat, harus dibangun dengan kemampuan tertawa dari hati yang bersih, sehingga tertawa menjadi murni, yang mengkspresikan isi jiwa petertawa. Orang yang tertawa sehat, memiliki gairah dan sukacita yang memungkinnya untuk tertawa serta berbagi suka.
  2. MENERTAWAI DIRI SENDIRI. Tertawa yang sehat harus dibangun dengan kemampuan menertawai diri sendiri, yang menutup kemungkinan untuk ditertawai oleh orang lain. Menertawai diri sendiri menjelaskan tentang adanya keberanian mengkritisi diri secara positif, yang membangun kesadaran akan kepentingan mengoreksi serta mengembangkan diri untuk mejadi lebih baik.
  3. MENERTAWAI ORANG LAIN. Tertawa orang lain dapat dilihat dari sisi positif dan negatif. Dari sisi positif, menertawai orang lain, karena melucu, lucu dalam kancah sendah gurau merupakan tanda partisipasi dengan kegembiraan orang lain. Tertawa orang lain dari sisi negatif,  atau menertawai orang lain yang dianggap rendah, merupakan perendahan, yang menjelaskankan kerendahan jiwa petertawa.
  4. TERTAWA BERSAMA. Tertawa bersama meneguhkan kebersamaan, berbagi rasa, berbagi sukacita yang menjelaskan ada saling menerima, saling mendukung dengan kesediaan berbagi. Tertawa bersama meneguhkan persekutuan, yang olehnya ada rasa seperjuangan utuk maju bersama.
  5. TERTAWA DALAM KEPEMIMPINAN. Pemimpin harus belajar untuk tertawa yang sehat. Tertawa yang sehat dibuktikan dengan kemampuan untuk memaknai tertawa dalam kepemimpinan. Pemaknaan dan pelaksanaan tertawa yang bermakna akan meneguhkan hubungan-hubungan kepemimpinan dan menyiratkan upaya mencipta hubungan responsif yang dinamis, menggairahkan kinerja bersama, membangkitkan semangat kekawanan. Tertawa yang meneguhkan dan mencipta hubungan responsif dinamis ini pada gilirannya akan meneguhkan interaksi positif dalam kepemimpinan yang melancarkan upaya memimpin, mewujudkan kepemimpinan berkualitas. Tertawa dalam kepemimpinan pada akhirnya menjelaskan tentang keyakinan kuat (unshaked confidence) bagi keberhasilan yang pasti direngkuh bersama.

Selamat tertawa demi keberhasilan bersama!!!

Jakarta, 27 Agustus 2009

Dr. Yakob Tomatala

You might also like
1 Comment
  1. yakob silaban says

    terima kasih buat articel bapak

Leave A Reply

Your email address will not be published.