Leadership, Thoughts, Books, Writing !

PENGORBANAN YANG MENJADI DASAR BERBAGI KEDAMAIAN SEJATI

802

RENUNGAN

Firman Allah menegaskan: “ Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan. Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus TUHAN kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu” (Roma 5:10-10).

PENGANTAR

Damai dan kedamaian adalah kebutuhan tertinggi dari jiwa manusia. Kebutuhan ini mendorong setiap orang untuk mengusahakannya. Dalam upaya menggapai kedamaian ekonomi, orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagai upaya melindungi kedamaian sosial, orang mengupayakan ketentuan budaya (adat istiadat) yang menjaga hubungan-hubungan. Mewujudkan tanggungjawab menjaga kedamaian dan ketenteraman sipil, masyarakat, negara dan pemerintah menegakkan hukum.

Tetapi, apa yang terjadi? Manusia yang bertanggungjawab mewujudkan kedamaian di antara sesamanya menjadi penyebab utama hilangnya kedamaian dan ketenteraman, yang begitu mudahnya merusak hubungan pribadi maupun kelompok. Akibatnya, ada yang menyimpulkan, bahwa damai dan rasa aman menjadi amat mahal!!! Apakah kondisi yang sama dapat terjadi di antara orang Kristen? Bisa saja, karena “orang Kristen juga manusia.”

Pada sisi lain, ada perintah Sabda, “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang” (Roma 12:18). Alasan utama bagi perintah ini ialah, bahwa TUHAN Yesus Kristus juga secara tegas mengatakan, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Matius 5:9). Pada sisi lain, berkenan dengan teks Roma 5:10-11 di atas, kita dihadapkan dengan pertanyaan, apa sesungguhnya hubungan pengorbanan Yesus Kristus dengan kedamaian kita? Apa makna kebenaran ini bagi kita, apakah kita menyadari bahwa sebagai gereja, kita bertanggungjawab untuk hidup dalam damai dan menjadi pembawa damai? Bagaimana kita mewujudkan kebenaran ini dalam kehidupan dan kesaksian kita sehari-hari sebagai alat perdamaian? Fiman Allah sebagai teks perenungan kita mengungkapkan rahasianya yang dapat dipahami sebagai berikut:

  1. I. PENGORBANAN YESUS KRISTUS ADALAH CARA ALLAH MEWUJUDKAN KEDAMAIAN SEJATI BAGI KITA UMAT-NYA.
  • Apa maknanya pernyataan “pengorbanan Yesus Kristus adalah cara Allah mewujudkan kedamaian sejati bagi umat-Nya?” Apa yang terjadi tatkala Yesus Kristus menyerahkan diri-Nya di salib sebagai cara Allah menyediakan dan mewujudkan kedamaian sejati bagi kita umat-Nya itu?
  1. Di salib Yesus Kristus menanggung dan menyelesaikan masalah dosa kita, yaitu sumber perseteruan dengan Allah, sumber kekacauan hidup. Di salib, Yesus Kristus menyelesaikan utang dosa kita, sehingga kita dapat berdamai dengan Allah. Karena dengan pengorbanan-Nya itulah, Ia memperdamaikan kita manusia berdosa dengan Allah (Roma 5:10a; Banding: Efesus 2:14-28). Oleh-Nya kita memiliki hak istimewa beroleh damai.
  1. Di salib Yesus Kristus mengerjakan kuasa pembebasan dan pemulihan yang memungkinkan kita menikmati kehidupan kekal, dengan menjadi umat-Nya, anak-anak tebusan, milik kesayangan-Nya (Keluaran 19:5-6; Yohanes 10:28,29; 1:12; 6:47). Penyelamatan yang memulihkan inilah yang menjadi dasar bagi kita untuk mengalami kedamaian yang bebas dari dosa. Pembebasan dan kebebasan dari Allah inilah yang menjadi sumber kekuatan bagi kita untuk hidup damai (Roma 5:10b, 11).

IMPLIKASI:

  1. Dengan pengorbanan-Nya, Ia memulihkan hubungan perseteruan dengan Allah dan mengaruniakan kedamaian sejati bagi kita, sehingga kita memiliki damai abadi dari Allah (Yohanes 14:27).
  2. Dengan pengorbanan-Nya, Ia menyelamatkan dan memulihkan kita serta memberikan kuasa bagi kita umat-Nya untuk menikmati hidup kekal dan kedamain sejati dari Allah. Kedamaian pemberian Allah inilah yang menjadi kekuatan bagi kita untuk membawa damai, dengan terus menang terhadap dosa dan berbagi damai (Matius 5:9)..
  1. II. PENGORBANAN YESUS KRISTUS ADALAH JALAN YANG DISIAPKAN ALLAH BAGI KITA UNTUK MENJADI ALAT PERDAMAIAN.
  • Apa yang dimaksudkan dengan pernyataan “pengorbanan Yesus Kristus adalah jalan yagn disiapkan Allah bagi kita untuk menjadi alat pendamaian itu”? Apa yang dapat dipahami dari kuasa pengorbanan Yesus Kristus dan hubungannya dengan peran kita sebagai alat perdamaian?
  1. Pengorbanan Yesus Kristus adalah anugerah Allah yang memperdamaikan kita dengan diri-Nya. Anugerah Allah ini adalah kuasa yang meneguhkan kita untuk berdamai dengan Allah, berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan sesama. Perdamaian dari Allah ini adalah jaminan bagi hidup kita, yang olehnya  kita mampu mengalahkan dosa dan berbagi kedamaian (Roma 12:17-18, 21).
  1. Pengorbanan Yesus Kristus yang mengaruniakan hidup kekal kepada kita memberi hidup berkualitas. Hidup berkualitas ini ditandai dengan adanya kuasa untuk hidup damai dan menjadi alat pembawa damai (Roma 12:18; Matius 5:9). Dengan demikian, kita akan selalu diteguhkan oleh karya pengorbanan Kristus untuk menjadi alat perdamaian dan hidup dalam damai sejati, dimana tugas pendamaian adalah kepercayaan dari Allah bagi kita umat-Nya (II Korintus 5:17-21).

IMPLIKASI:

  1. Pengorbanan Yesus Kristus memiliki kuasa yang memperdamaikan kita dengan Allah, sehingga kita mampu berdamai dengan Allah, berdamai dengan diri dan berdamai dengan sesama. Perdamaian dengan Allah inilah yang meneguhkan kita menjadi alat pendamain Allah yang sejati.
  2. Pengorbanan Yesus Kristus memberikan hidup kekal yang bebas dari dosa. Inilah hidup yang berkualitas yang ditandai oleh kedamaian sejati. Hidup berkualitas sebagai umat Allah yang ditandai dengan adanya perdamaian dan kedamaian inilah yang memungkinkan kita menjadi alat perdamaian dari Allah kepada dunia. Dengan kapasitas ini, Allah meneguhkan kita sehingga kita dapat menyerukan kabar perdamaian sebagai bagian dari tanggungjawab iman dengan berita: “… berilah dirimu diperdamaikan dengan Allah” (II Korintus 5:20).

KESIMPULAN

Apa yang dapat kita simpulan dari kebenaran yang telah diuraikan di atas dan apa impikasinya bagi kita umat-Nya?

  1. Pengorbanan Yesus Kristus di salib adalah dasar dan jaminan dari Allah yang memperdamaikan kita manusia berdosa yang berseteru dengan Allah. Dengan pengorbanan Yesus Kristus ini kita memperoleh hak sebagai umat-Nya (Keluaran 19:5-6; I Petrus 2:9-10) untuk mengalami perdamainan dengan Dia, dengan diri sendiri dan dengan sesama. Di sinilah Allah melengkapi kita menjadi alat pendamain-Nya.
  1. Pengorbanan Yesus Kristus yang memberikan hidup kekal kepada kita adalah cara Allah melengkapi kita dengan kuasa untuk menjadi alat perdamaian.  Oleh kuasa atau otoritas pengorbanan Yesus Kristus inilah maka kita dimampukan, sehingga kita dapat membawa damai, yang olehnya semama manusia berdosa dapat diperdamaikan dengan Allah.

REFLEKSI:

  • Bagaimana kita dapat membuktikan bahwa kita telah berdamai degan Allah oleh pengorbanan Yesus Kristus?
  • Apa yang seharusnya kita perbuat sebagai bukti bahwa kita telah menjadi alaat pendamain dari Allah?

TUHAN Yesus Kristus memberkati dengan limpahnya dan menjadikan kita alat perdamaian-Nya. Selamat menyiapkan diri menyambut Syukuran Jumat Agung 2 April 2010, dengan menjadi alat perdamaian dari Allah. Kiranya melalui kita umat-Nya, dunia menikmati kedamaian sejati. Amin.

Jakarta, Maret 2010

Pdt. Dr. Yakob Tomatala

You might also like

Comments are closed.