SEJAUH MANA TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN DALAM KEPEMIMPINAN

“… pemimpin-pemimpin ….. berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang bertanggungjawab atasnya ” (Ibrani 13:17).

PENGANTAR

Apa sesungguhnya makna dari tanggungjawab kepemimpinan itu dan sejauh mana tanggung jawab kepemimpinan merupakan faktor penting bagi seorang pemimpin. Sejauh mana pula tanggung jawab itu penting dalam kepemimpinan? Tanggung jawab kepemipinan di sini menjelaskan tentang adanya penanggungjawaban yang ditanggungkan kepada seorang pemimpin yang bersifat menyeluruh. Memahami penanggungjawaban ini, Pertama-tama, Pemimpin sejati harus menyadari  akan tanggung jawabnya secara menyeluruh dan memahami (mengapa ia ada sebagai pemimpin) serta mengetahui (untuk apa ia berada) dengan tugas (task/ duty) – kewenangan (authority) – hak (right/ privilege) – kewajiban (obligation) – tanggung jawab (responsibility) – pertanggungjawaban (accountability) kepemimpinan yang ada padanya. Kedua, pemimpin harus menyadari bahwa ia memiliki kapasitas utuh disertai kemampuan dan keandalan dengan visi, misi dan fokus yang jelas untuk bekerja (tahu bagaimana bekerja efektif – doing the right thing; efisien – doing the right thing rightly; dan sehat – healthy spirit, healthy relationship) guna memimpin yang membawa keuntungan besar bagi organisasi (bawahan, staf, dan pemimpin) dan lingkungan di mana kepemimpinan dijalankan. Ketiga, pemimpin harus menerima pemercayaan dalam penanggungjawaban kepemimpinan ini dan bertekad kuat mengamalkan tanggung jawab dalam mengelola sikap (attitude) serta perilaku (behaviour) berkualitas, dalam memanejemeni, yang terfokus kepada sasaran berhasil,  melalui upaya memimpin secara berkualitas.

  1. TANGGUNG JAWAB DAN PENANGGUNGJAWABAN KEPEMIMPIAN PEMIMPIN. Seorang pemimpin harus mengawali dengan membangun kesadaran dirinya bahwa kepadanya ada penanggungjawaban[1] kepemimpinan. Penanggungjawaban kepemimpinan menjelaskan bahwa pemimpin telah diakui serta dipercayai sehingga ia menjadi pemimpin (dengan cara apa pun). Penggungjawaban kepemimpinan ini juga menjelaskan bahwa pemimpin memiliki tugas, kewengangan, hak, kewajiban, tanggungjawab, dan pertanggungjawaban yang inklusif, yang menyeluruh atas segala dan semua dalam kepemimpinannya. Di sini, pemimpin tidak dapat bergaya Pilatus[2] dengan mengatakan “itu tanggungjawab atau kesalahan si anu, dsb., menyikapi kepemimpinannya. Prinsip ini menegaskan bahwa apabila ada seorang bawahan berbuat kesalahan, pemimpin harus turut menanggungnya.[3] Hal ini menjelaskan bahwa pemimpin memiliki penanggungjawaban kepemimpinan, yang olehnya ia tidak dapat melarikan diri.[4]
  1. TANGGUNG JAWAB DAN PERAN PEMIMPIN. Penggungjawaban kepemimpinan yang ada pada seorang pemimpin menjelaskan bahwa ia sepenuhnya bertanggungjawab atas jatuh-bangunnya kepemimpinan yang dipercayakan kepadanya. Dalam kaitan ini, keberhasilan atau pun kegagalan kepemimpinan tergantung dan bergantung sepenuhnya pada sang pemimpin. Pemimpin dalam hal ini harus berperan aktif memastikan bahwa ia sedang meneguhkan organisasinya, melengkapi bawahannya dan menyiapkan infrastruktur serta semua sumber mengelola kepemimpinannya dengan efektif, efisien dan sehat yang memastikan keberhasilan kepemimpinannya. Prinsip ini menegaskan bahwa pemimpin dalam kaitan ini sangat bertanggung jawab memainkan peran bagi keberhasilan kepemimpinan yang dipercayakan kepadanya.
  1. TANGGUNG JAWAB DAN KEWIBAWAAN PEMIMPIN. Penanggungjawaban kepemimpinan seorang pemimpin memberikan otoritas sebagai landasan kewibawaan kepemimpinannya. Berwibawa tidaknya seseorang pemimpin sangat tergantung dari kesadaran akan otoritas kepemimpinan yang ada padanya serta bagaimana ia melaksanakan otoritasnya itu. Tidaklah mengherankan bahwa apabila pemimpin memimpin dalam kebenaran maka ia meninggikan derajatnya (Amsal 14:34), sedangkan apabila ia bersikap kasar terhadap bawahannya maka ia sedang merusak bawahannya serta kepemimpinannya (Amsal 16:29). Prinsip ini memastikan bahwa apabila pemimpin menjalankan tanggungjawab kepemimpinannya dengan benar, baik dan sehat, maka ia meninggikan kewibawaanya yang menopang keteguhan kepemimpinannya.
  1. TANGGUNG JAWAB DAN KEBERHASILAN KEPEMIMPINAN. Penanggungjawaban kepemimpinan yang dipundakkan kepada seorang pemimpin adalah jaminan keberhasilan kepemimpinannya. Jaminan keberhasilan kepemimpinan ini dibangun diatas kenyataan bahwa seseorang yang menjadi pemimpin dalam arti yang sesungguhnya, memiliki “complete leadership power” dan “strong leadership capacity” yang mebuatnya andal. Hal ini juga menjamin bahwa pemimpin dapat melakukan apasaja dan ia pun dapat melakukan apapun melalui kepemimpinannya. Dengan ini, seorang pemimpin sejati akan menggunakan kuasa serta kapasitas kepemimpinan yang ada padanya untuk memimpin secara arif. Prinsip ini memastikan bahwa pemimpin yang menggunakan kuasa serta kapasitas kepemimpinan secara arif untuk memimpin sedang menapak jalan sukses dalam kepemimpinannya (Lihat: I Raja-raja 3 dan II Tawarikh 1:1-13; Daniel 12:3).
  1. TANGGUNG JAWAB DAN KESEJAHTERAAN DALAM KEPEMIMPINAN. Penggungjawaban kepemimpinan yang diberikan kepada seorang pemimpin bertujuan untuk meneguhkannya bagi keberhasilan. Keberhasilan kepemimpinan dalam arti sesungguhnya tidak hanya diurkur dari berapa yang tercapai (dalam jumlah, mutu, kegunaan, dan keandalan kualitas), tetapi berapa banyak orang dalam kepemimpinan yang menikmati kesejahteraan dari keberhasilan itu. Prinsip ini menegaskan, keberhasilan yang berbanding sejajar dengan kesejahteraan yang terdistribusi proporsional[5] menjelaskan keberhasilan kepemimpinan dalam arti yang sesungguhnya.

REFLEKSI:

Penggungjawaban kepemimpinan yang ada pada seorang pemimpin menjamin keberhasilan upaya memimpin, apabila pemimpin menyadari akan kenyataan berikut:

  1. Sebagai pemimpin, ia bertanggung jawab penuh menyeluruh atas kepemimpinannya dan harus mengambil tanggung jawab secara utuh.
  2. Prinsip tanggung jawab kepemimpinan yang dibentangkan di sini adalah “keharusan yang ada pada kepemimpinan” (leadeship necessity) yang apabila apabila dijalankan dengan benar, akan memastikan keberhasilan. Tetapi apabila prinsip ini diwujudkan terbalik, maka kepemimpinan pasti akan gagal. Silahkan memastikan!!!

Selamat melaksanakan penanggungjawaban kepemimpinan yang menjamin keberhasilan sejati.

Salam dan doa,

Yakob Tomatala

Rekan sekepemimpinan


[1] Penanggungjawaban kepemimpinan yang dimaksudkan di sini menegaskan bahwa apabila seseorang menjadi pemimpin, maka kepemimpinan telah ditanggungkan kepadanya, sehingga ia tidak dapat mengelakkan diri dari tugas, kewenangan, hak, kewajiban, tanggung jawab dan pertanggungjawaban kepemimpinan yang telah di berikan dan ada padanya.

[2] Lihat sikap Prokurator/ Gubernur Pilatus dalam Yohanes 18:38b-19:16a; Mat 27:15-21; Mar 15:6-20; Luk 23:13-25

[3] Hal yang harus dibedakan di sini ialah bahwa pemimpin bertanggungjawab atas semua yang terjadi dalam kepemimpinannya, sedangkan bawahan bertanggungjawab atas kesalahan yang dilakukannya serta akibat hukumnya, dimana Pemimpin tidak bertanggungjawab atas kesalahan administratif mau pun hukumnya.

[4] Tidaklah mengherankan, bahwa dalam negara dengan budaya tertentu, apabila ada kesalahan dalam mengelola organisasi, pemimpin harus mengundurkan diri sebagai pertanggungjawaban atas penanggungjawaban kepemimpinannya.

[5] Kebenaran ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang membawa keuntungan bagi semua pihak akan berjalan langgeng. Istilah terdistribusi proporsional menjelaskan bahwa keuntungan kepemimpinan membawa sejahtera kepada semua pihak secara pantas dan patut.

KEPEMIMPINANTANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Comments (0)
Add Comment