Firman Allah:
“Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya” (I Yohanes 5:14).
Pengantar
Orang yang mau hidup harus berani mati, dengan berani membayar harga berkorban. Namun, orang yang berani mati belum tentu berani hidup, karena untuk mati orang tidak perlu berani di mana mati akan datang tanpa di minta. Tetapi orang yang berani hidup harus membayar harga hidup guna teguh berdiri di atas tantangan kehidupan serta keluar sebagai pemenang.
TANTANGAN UNTUK HIDUP
Tantangan untuk membayar harga hidup cenderung datang dari diri sendiri. Tantangan dimaksud adalah:
- Inersia, yaitu aspek psikologis yang nampak pada sikap yang lamban berubah dan tidak siap menyambut perubahan sehingga tergilas dan lumat sendiri.
- Karakter, dari kepribadian yang nampak pada sifat dan sikap yang cenderung negatif atau sulit yang mendorong rasa rendah diri dan pesimis.
- Hubungan dengan diri, TUHAN Allah dan sesama yang tidak sehat dan tidak terkontrol, sehingga kehilangan daya disiplin hidup.
- Dunia dan tantangan etika moral yang dibiarkan mendominasi hidup sehingga cenderung membuat frustrasi dan salah langkah.
- Iblis yang diberi peluang dengan sikap kompromistis sehingga terjatuh ke dalam godaan untuk berdosa dan menyerah kalah menghadapi kenyataan dan tantangan hidup.
Akibat dari kenyataan ini adalah bahwa orang yang terkondisi seperti ini akan tergilas ganasnya tantangan kehidupan dan sering kalah serta dikalahkan kerumitan kehidupan.
BERANI HIDUP ATAS JAMINAN TUHAN
Berdasarkan Firman TUHAN dalam I Yohanes 5:15, berani hidup sejatinya dijamin oleh TUHAN. Jaminan TUHAN Allah bagi kehidupan umat-Nya adalah:
- TUHAN Allah yang mengerjakan pendamaian dalam mengatasi dosa dan ketidakpastian (Roma 5:8-11). Pendamaian TUHAN memberi damai dan ketenangan yang menguatkan di mana IA memihak kepada umat-Nya (Yesaya 32:17; Roma 8:31-39; Amsal 14:26) dengan mendengar doa (I Yohanes 5:14).
- TUHAN Yesus telah menyelesaikan masalah dosa dan maut yang mengganggu (I Korintus 15:1-4). Melalui pembebasan ini, Ia memberi kekuatan mental dan moral untuk teguh berdiri di atas tantangan hidup dan ke luar sebagai pemenang (I Korintus 15:58).
- Roh Kudus yang meneguhkan untuk hidup dalam kebenaran dan kebaikan (Yohanes 15:26; 16:8-11; Roma 8:16-17; 26; Galatia 5:16-26). Peneguhan Roh Kudus ini merupakan dasar memperoleh hikmat untuk berani bersikap dan bertindak menjalani jalan benar, baik, sehat dan produktif (Yesaya 33:15-16; Daniel 12:3).
PROLOG:
Hidup sesungguhnya adalah anugerah, sehingga harus disambut dan disikapi dengan rasa syukur. Berani hidup dari perspektif ini sejatinya adalah berani “mempercayai dan meletakkan petaruhan hidup di dalam tangan TUHAN Allah serta bersandar pada anugerah-Nya.”
Karena “TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku” (Mazmur 118:14). Oleh-Nya, “Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita” (Mazmur 108:14).
Selamat menjalani hidup dengan berani bersama TUHAN Allah!!! Salam.
www.yakobtomatala.com