FIRMAN TUHAN
“Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” (I Petrus 1:16; Imamat 11:44-45).
Pengantar
Kekudusan dari sudut pandang Alkitab adalah semata-mata anugerah TUHAN Allah yang berdaulat dan Mahabaik. Berbicara tentang kekudusan, Henri Nouwen menegaskan bahwa: “TUHAN tidak menuntut kesucian hati sebelum IA memeluk kita.”
Apa makna dari pernyataan ini? Setidaknya dapat dipahami bahwa kekudusan adalah tindakan TUHAN yang mengururkan tangan-Nya menjamah dan membebaskan manusia berdosa kepada diri-Nya yang kudus. Dengan demikian, di dalam Dia yang Mahakudus orang pilihan-Nya mengalami dan menikmati kekudusan yang otentik.
Melihat dari sisi lain, kebenaran Firman Allah dari I Petrus 1:16 yang menyoroti pernyataan Henri Nouwen memberi rahasia kekudusan antara lain:
Pertama, TUHAN Allah adalah kudus, maka di dalam Dia kita memperoleh bagian kekudusan-Nya (Lihat: Kolose 1:13-14). Kebenaran ini menjelaskan bahwa TUHAN Allah yang kudus memeluk dengan menyelamatkan dan membebaskan kita, maka kita kudus di dalam Dia.
Kedua, TUHAN Allah menguduskan kita, maka kita kudus oleh dan di dalam Dia (Efesus 1:4-7; I Petrus 1:13-16, 18-23). Kebenaran Firman Allah menegaskan bahwa di dalam penebusan TUHAN Allah bagi kita, ada jaminan kekudusan-Nya. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa di dalam kuasa penebusannya kita memperoleh pengampunan yang menyucikan dari dosa. Karena itu, kita dijadikan-Nya kudus dalam penebusan-Nya (I Petrus 1:17-21).
Ketiga, TUHAN Allah yang menebus kita meneguhkan kita agar kita dapat hidup kudus. Di sini penebusan Allah meneguhkan kita untuk hidup dalam kebenaran, kebaikan serta kasih yang ditandai kekudusan hidup. Indikator terpenting dari kehidupan kudus di dalam kebenaran, kebaikan dan kasih ialah memuliakan nama-Nya. Dalam kehidupan TUHAN inilah kita dilengkapi dengan kuasa untuk hidup dalam kekudusan sambil mematikan hidup lama (Kolose 3:5-10, 12-13; I Tes 4:3-7; Ibrani 10:19-23; I Petrus 1:22-25).
Prolog
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa dari TUHAN Allah ada anugerah kuasa pemberian-Nya untuk hidup kudus dalam iman dan praktek etika moral. Kuasa hidup kudus ini diteguhkan oleh Roh Kudus yang membuka mata kita sehingga mengenal dosa dan kebenaran serta memeguhkan kita kuat menghindari kejahatan (Yohanes 16:7-11).
Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa di dalam anugerah penebusan Allah, kita dibebas dan memperoleh hikmat untuk menjauhi dan mengalahkan kejahatan dan hidup benar dalam kekudusan-Nya (Ayub 28:28; Roma 12:9-21). Haleluya!
Selamat hidup kudus di dalam TUHAN Yesus
www.yakobtomatala.com