AJAKAN MENJADI PEMBELAJAR
“Pikullah kuk yang Ku-pasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Matius 11:29; Banding: Matius 5:5; Sefanya 2:3; Mikha 6:8; Amsal 39:23; 22:4; 18:12; 15:33; Mazmur 37:11; Yesaya 50:4). Pengantar Pemimpin sejati adalah Pembelajar. Alasan terpenting dari kebenaran ini ialah bahwa “pekerjaan Pemimpin yang utama adalah berpikir, yang menuntut keharusan belajar.” Dengan demikian, Pemimpin hanya dapat berpikir lebih dalam semua aspek jika ia adalah pembelajar. Pembelajar selalu berkutat dengan belajar dalam sepanjang kehidupannya. Belajar berarti “menetapkan postur belajar sepanjang kehidupan yang disikapi sebagai seorang murid” (Yesaya 59:4). Menjadi Pembelajar seperti ini berarti menetapkan komitmen untuk belajar tentang apa saja dan dari siapa saja tanpa preferensi. Belajar seperti ini adalah sebagai dasar untuk melakukan tindakan apa pun yang akan lebih benar (efektif), lebih baik (efisien), lebih sehat (relasi kondusif) dan lebih produktif (berhasil) dalam kepemimpinan.
MAKNA PEMIMPIN PEMBELAJAR
“Pemimpin Pembelajar adalah Pemimpin yang menetapkan postur belajar untuk belajar sepanjang hidupnya.” Pemimpin Pembelajar menyadari bahwa belajar adalah kehidupan, di mana dengannya ada komitmen untuk belajar sepanjang hidup. Belajar di sini adalah bagian integral dari kehidupan sehingga sang Pemimpin terus belajar sepanjang kehidupan mengisi panggilan karirnya. Dengan belajar, Pemimpin memperpanjang kehidupan dan kepemimpinannya melewati batas rata-rata.
DINAMIKA HIDUP PEMIMPIN PEMBELAjAR Dinamika Hidup Pemimpin Pembelajar melibatkan aspek berikut. Pertama, Pemimpin Pembelajar dan dirinya. Pemimpin pembelajar yang menetapkan postur belajar sepanjang hidup akan menemukan bahwa ia akan semakin tahu “tanpa terjebak sikap maha tahu.” Ia akan belajar berendah hati untuk belajar dari orang yang rendah sekalipun. Ia akan semakin sadar bahwa ia perlu banyak tahu untuk memberi banyak kontribusi tanpa menggurui. Kedua, Pemimpin Pembelajar dan orang yang dipimpinnya. Pemimpin pembelajar akan menjadi model yang meneguhkan orang-orangnya. Ia dengan sendirinya menghargai orang-orangnya. Mereka akan senang belajar, karena dihargai, sehingga akan ada kemajuan bersama. Ketiga, Pemimpin Pembelajar dan Kepemimpinan serta Organisasinya. Pemimpin pembelajar akan menjadikan organisasinya sebagai “organisasi dengan budaya pembelajar, sehingga kepemimpinannya akan terus berkembang menjawab tantangan perubahan secara relevan dan solutif.”
MANFAAT MENJADI PEMIMPIN PEMBELAJAR Manfaat Menjadi Pemimpin Pembelajar adalah antara lain: Pertama, Ia akan berendah hati untuk belajar dari siapa saja, dan memperoleh kemanfaatan positif dari semua hal. Kedua, Ia akan berkembang tanpa akhir, dan terus menjadi narasumber yang selalu meneguhkan sesama. Ketiga, Ia akan terbebas dari stres dan penyakit lain, karena terfokus pada belajar yang akan menyegarkan serta mengembangkan pikiran dan memperoleh ketenangan jiwa. Keempat, Ia akan selalu siaga menyambut tantangan perubahan dan memberi jawaban resolutif. Kelima, Ia akan teguh sampai ke akhir, di mana ia tidak akan terganggu dengan hal-hal sepeleh, karena dengan belajar ia memahami apa yang penting untuk dipercakapkan dan apa yang tidak perlu digubris. Keenam, Ia akan terus meneguhkan otang-orangnya sehingga mereka menjadi pribadi yang diperhitungkan. Ketujuh, Ia akan meneguhkan organisasi yang dipimpinnya yang akan tetap eksis karena berkembang relevan mengisi panggilan bersama dan teguh menjadi berkat.
Prolog:
Menjadi Pemimpin Pembelajar adalah rahasia meneguhkan diri, orang yang dipimpin serta kepemimpinan dan organisasi. Karena itu, Ingatlah ini: “Pemimpin Pembelajar adalah dia yang semakin belajar, semakin menyadari bahwa ia tidak mengetahui banyak hal, karena itu ia akan terus berendah hati untuk belajar dan belajar.” Kebenaran ini memberi kemauan berendah hati, sehingga ia tidak memandang rendah orang lain. Dengan berendah hati Pemimpin Pembelajar akan terus belajar karena dengan belajar ia menjadi semakin tahu dan menghindari sikap “maha tahu” yang akan menciderai dirinya sendiri. Dengan belajar, Pemimpin tertolong bersikap sehat, sehingga hubumgan-hubungan terpelihara. Dengan demikian, untuk menjadi pembelajar, cermatilah kata bijak berikut: “Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup memberi kepada kita banyak pelajaran untuk dipelajari” (Pepata Tionghoa). Selamat meneguhkan postur sebagai Pemimpin Pembelajar yang akan terus berkembang menjadi berkat kepada kalangan yang lebih luas. Deo volente!
September, 2016 Salam Kepemimpinan Yakob Tomatala