“Di samping itu, kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin ….” (Keluaran 18:21)
Pengantar
Integritas atau integrity adalah “ethics and moral uprightness” yang menunjukkan satunya hati dengan sifat, sikap, kata dan perbuatan.” Integritas menghadirkan kebenaran dalam diri (cakap), hubungan dengan TUHAN (takut akan Allah), sesama (dapat dipercaya), uang (benci pengejaran suap), dan kerja sebagai pemimpin, yang olehnya setiap Pemimpin dapat memimpin dengan penuh berkat (Yesaya 32:1-2, 17).
Kebenaran ini dapat dilihat dalam uraian di bawah ini:
Pertama, Integritas dan Pemimpin:
Mempelajari seperangkat Ilmu Kepemimpinan tidak serta merta menjadikan seseorang Pemimpin otentik, dan berintegritas. Faktor integritas adalah kekuatan yang memberi kehormatan bagi seseorang untuk duduk sebagai Pemimpin pada suatu organisasi. Mengapa integritas Pemimpin itu penting? Integritas Pemimpin adalah jaminan bahwa akan ada sinergi berkehormatan dalam kepemimpinan yang mewadahkan kerja sama harmonis. Sinergi seperti ini hanya terjadi karena dari sikap hati berintegritas, Pemimpin menghargai sesama, mulai dari personalitas, kapasitas, cara kerja dan kontribusi dengan selalu memberi apresiasi. Sikap berintegritas seperti ini membuka ruang mempererat hubungan, membangun “team spirit” yang memungkinkan teciptanya sinergi yang nampak dalam spirit kerja yang bergerak simultan, yang dengan sendirinya secara dinamis akan menggerakkan roda kepemimpinan organisasi.
Kedua, Integritas dan Kepemimpinan:
Perlu disadari bahwa “Kepandaian tidak serta merta membuat seseorang berhasil sebagai Pemimpin.” Alasan mendasarnya ialah karena faktor integritas sajalah yang membawa ke atas menjadi Pemimpin dalam kepemimpinan dan melindunginya sampai “finishing well.” Atau, sebaliknya, jika Pemimpin mengabaikan integritas, maka dapat dipastikan bahwa keruntuhan secara senyap menjemput di depan mata. Di sini, integritas akan melindungi Pemimpin yang menjunjung dan menghidupinya secara konsisten, sehingga ia tetap teguh dan mampu meneguhkan sesama dalam kepemimpinan. Dapat dipastikan bahwa Pemimpin berintegritas sajalah yang dapat membuat kepempinannya berjalan langgeng melewati krisis dan konflik dengan menghadirkan resolusi serta solusi berkedamaian bagi semua. Ingatlah ini: “Integritas adalah hati yang sama dengan sifat, sikap dan kata serta perbuatan, yang terbangun di dalam kebenaran.” Dan lagi, “Pengabaian integritas akan menjungkirbalikkan setiap orang, karena kebenaran sajalah yang melindungi setiap orang dari kejatuhan” (Yohanes 8:32, 40, 45, 46).
Prolog:
Pada gilirannya, ingatlah Sabda yang menegaskan, “Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya” (KPR 10:35; Amsal 3:1-10). Selamat memimpin dalam integritas berkebenaran, yang melindungi Pemimpin, orang yang dipimpin dan organisasi sehingga berjalan ke akhir kepemimpinan dengan “finishing well.”
Jakarta, 15 September 2016 Salam kepemimpinan, Yakob Tomatala