TUHAN,
Dari Sabda-Mu, kami tercelik bahwa toleransi berarti sikap yang memandang sesama sebagai sesama manusia
Tatkala manusia membinatangkan sesamanya dengan mencurigai, memusuhi, merusuhi, bahkan mengambil nyawa, sadarkanlah kami bahwa sikap ini adalah manusia yang tidak manusiawi, karena menganggap sesamanya sebagai binatang, dan dia berjiwa … sekeji binatang
Tatkala manusia memandang sesamanya dengan sikap menyeterui, dengan gaya “aku adalah aku dan kau adalah kau,” bukan “kita yang sesama,” sadarkanlah kami bahwa ini bukanlah manusiawi, karena manusia haruslah melihat sesamanya sebagai sesama manusia
TUHAN,
Doa kami, manusiakanlah kami agar kami terbebaskan dari membinatangkan sesama
sadarkanlah kami terus bahwa orang lain juga manusia yang Kau ciptakan sesuai gambar-Mu
Sebaliknya, jika kami gagal memandang sesama sebagai sesama manusia dengan bergaya membinatangkan, kuatkanlah kami untuk berdoa, “ampunilah kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang bersalah kepada kami”
Jika kami dibinatangkan sekeji apa pun, mampukanlah kami untuk berdoa, “ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang diperbuatnya”
Tatkala kami terbutakan untuk memandang sesama sebagai bukan sesama dan kurang peduli, ingatkanlah kami pula bahwa Dikau telah memanusiakan kami sehingga kami harus memanusiakan sesama
Kuatkan kami untuk mengganti berdoa dengan berbuat, memberlakukan sesama sebagai sesama dengan uluran tangan kasih, karena berdoa dan bertindak adalah sekeping mata uang
Ya TUHAN Allah,
Tegurlah kami untuk tidak berslogan tentang toleransi,
tetapi berbuat dengan uluran tangan Samaria
untuk membebat yang terbabat,
mengolesi mereka yang tertebas, luka
mengangkat yang terhempas, terkulai, jatuh
melipur lara yang tercabik, menganga sobek belumur darah
sebagai bukti kami menghargai kehidupan
Kami sadar bahwa ini dapat terjadi karena kami memiliki kehidupan yang sudah dimanusiakan
Karena itu,
Di mana ada sikap intoleran yang membabi buta,
jadikanlah kami lilin kecil yang menerangi kebutaan
Berilah juga mata-Mu menganti mata kami yang sering kalap mata, sehingga kami dapat memandang sesama sebagai sesama manusia dan memanusiakan yang dibinatangkan oleh yang kalap dan gagap Sabda
TUHAN,
Kiranya dengan bertoleransi,
sesamaku mengalami kehadiran-Mu
Dan datang ke haribaan-Mu
Dambaanku
Jakarta, 19 September 2015
Pdt. Dr. Yakob Tomatala
Orator