“….. seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun tahun itu, berkata kepada mereka: “kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa ini binasa.” Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang telah tercerai-berai” ( Yohanes 11:49-52).
PENGANTAR
Kematian manusia pada umumnya menandakan berakhirnya kehidupan pribadi seseorang di dunia. Kenyataan ini adalah juga bagi setiap anak manusia di bawah kolong langit. Tidak terkecuali setiap orang besar dalam sejarah sekalipun. Hal terakhir yang tertinggal adalah segenggam kenangan bagi mereka yang berhubungan dekat, dan warisan terbatas yang hanya dapat dinikmati oleh sedikit kalangan. Kebenaran ini terjadi dengan semua orang yang telah meninggal dunia, dan tidak ada yang lebih dari itu, kecuali sederatan kata kenanganan yang tertulis di pusara “Telah beristirahan dengan tenang ….”. Pada sisi lain, kematian sering dianggap sebagai sesuatu yang telah selesai, jam terbang yang telah penuh sempurna, dan pekerjaan tuntas yang telah tutup buku, di mana tidak ada urusan yang tersisa yang harus dibenahi. Paling-paling orang bisa berucap, “Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan kenangan.” Dan pada akhirnya, kenangan dimaksud akan lesap bersama mereka yang mewarisinya.
Mengaitkan kenyataan manusiawi ini dengan wafatnya Yesus Kristus, terlihat bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan. Perbedaan ini tidak sekedar adanya suatu warisan dan kenangan abadi, tetapi lebih dari itu. “Kematian Yesus Kristus memberikan kegunaan besar sebagai warisan kekal bagi seisi dunia.” Mengembangkan pemahaman akan keunikan kematian Yesus Kristus dan hubungan-Nya dengan umat-Nya serta seisi dunia, kita patut bertanya, apa sesungguhnya dasar dan substansi perbedaan kematian Yesus Kristus dan manusia lain pada umumnya? Dan apa pula kegunaan khusus kematian Yesus Kristus ini bagi umat kekasih-Nya?
I. KEMATIAN YESUS KRISTUS MEMILIKI KEGUNAAN BAGI BANYAK ORANG
Perbedaan utama dan pertama dari kematian Yesus Kristus dan kematian semua orang lainnya ialah bahwa “kematian Yesus Kristus memiliki kegunaan bagi banyak orang.” Apa sesungguhnya kegunaan dari kematian Yesus Kristus bagi banyak orang itu?
A. Kematian Yesus Kristus membenahi dan meluruskan kepercayaan yang tidak benar. Penulis Surat Ibrani menegaskan, “… tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (9:22). “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, semikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang” (9:27-28).
B. Kematian Yesus Kristus merupakan dasar bagi “warta Injil” tentang kebaikan Allah. Rasul Paulus menghubungkan “kematian Yesus Kristus dengan Berita Injil” dengan mengatakan “bahwa Yesus Kristus telah mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan kitab suci” (I Korintus 15:1-9).
C. Kematian Yesus Kristus merupakan tumbal politik bangsa. Berdasarkan catatan Injil Yohanes, Imam besar Kayafas mengatakan bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa ini binasa” (Yohanes 11:50).
D. Kematian Yesus Kristus adalah tindakan pengganti bagi semua manusia. Hal ini ditegaskan oleh Rasul Paulus dengan mengatakan, “….. Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Roma 5:8). Kebenaran mana ditegaskan oleh Rasul Petrus dengan menjelaskan, “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran” (I Petrus 2:24).
IMPLIKASI
- Kematian Yesus Kristus bermanfaat bagi kita, sebagai peneguhan iman yang sejati.
- Kematian Yesus Kristus meneguhkan penyebaran Injil kuasa Allah.
- Kematian Yesus Kristus membawa pembebasan nyata dalam segala bidang, termasuk politik.
- Kematian Yesus Kristus menyelamatkan lebih banyak orang dari isi dunia.
II. KEMATIAN YESUS KRISTUS ADALAH KEKUATAN YANG MEMPERSATUKAN YANG TERPECAH
Perbedaan lain tentang kematian Yesus Krstus dan kematian semua manusia lain ialah bahwa kematian Yesus Kritus memuliahkan persekutuan dan persatuan umat milik-Nya. Bagaimana kuasa kematian Yesus Kritus yang mempersekutukan itu bekerja mempersatukan umat Allah?
A. Kematian Yesus Kristus meneguhkankehidupan persekutuan kelompok yang rapuh. Di dalamSurat Efesus, Rasul Paulus menjelaskan bahwa “… sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh” sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merobohkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia, Ia telah membatalkan Hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk mendamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu” (2:13-16).
B. Kematian Yesus Kristus merupakan kekuatan yang menghimpun dan mengumpulkan yang tersebar serta menyatukan anak-anak-Nya yang tercerai berai. Kayafas, “sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang telah tercerai-berai” (Yohanes 11:50-51).
IMPLIKASI
- Kematian Yesus Kristus memulihakan dan meneguhkan persekutuan kelompok umat kekasih-Nya.
- Kematian Yesus Kristus menghubungkan umat-Nya satu dengan yang lain menjadi erat dan membuka jalan bagi anak-anak Allah untuk bersekutu dan melayani.
KESIMPULAN
Apa yang dapat ditemukan dalam keunikan dan kelebihan kematian Yesus Kritus bagi seluruh manusia dunia dan bagi umat milik-Nya? Dapatlah ditegaskan bahwa kebenaran tentang keunikan dan kelebihan kematian Yesus Kristus antara lain adalah:
- Kematian Yesus Kristus berguna bagi segenap umat manusia karena Ia menanggung dosa dan beban semua manusia berdosa di bawah kolong langit, yaitu setiap individu dari semua suku, bangsa dan bahasa di seluruh dunia.
- Kematian Yesus Kristus adalah kuasa yang menyelamatkan dari dosa dan maut, yang meneguhkan kehidupan dan persekutuan umat-Nya dari segala bangsa dan sebagai umat Allah di seluruh dunia dari segala Abad, sehingga mereka menikmati persekutuan berkat dan menjadi bekat kepada sesama. Haleluya!!!
Kiranya Pengorbanan-Nya di atas kayu salib meneguhkan hidup serta iman dan harapan kita kepada TUHAN Allah untuk meniti jalan dan menyiarahi kehidupan kita dengan menjadi berkat kepada sesama. TUHAN Yesus memberkati. Amin!
Jakarta, Maret 2013.
Salam doa,
Pdt. Dr. Yakob Tomatala