MEMAHAMI SELUK-BELUK MANAJEMEN

Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasehat banyak ” (Amsal 15:22).

PENGANTAR

Apa sesungguhnya manajemen itu, apa hubungannya dengan kepemimpinan dan administrasi. telah diterangkan sebelumnya bahwa manajemen adalah fungsi umum kepemimpinan, dimana tatkala pemimpin memimpin, maka ia memasuki kawasan manajemen dan memanejemeni. Sedangkan administrasi adalah fungsi khusus kepemimpinan, dimana tatkala pemimpin memanejemeni maka ia menyentuh fungsi administrasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas-tugas langsung. Tugas-tugas administratif dalam kepemimpinan ini adalah pekerjaan yang rinci yang bersifat operasional. Pekerjaan rinci yang operasional ini meliputi tiga jenis tugas, yaitu tugas dasar, tugas utama dan tugas pendukung.[1] Dalam membahas pokok seputar manajemen, maka akan diuraikan hal-hal berikut, yaitu antara lain: Pertama, makna manajemen; Kedua, sejarah perkembangan ilmu manajemen; dan Ketiga, Unsur-unsur manajemen.

  1. 1. MAKNA MANAJEMEN. Apa sebenarnya “manajemen” itu? Manajemen (management),  yang berasal dari kata Inggris to manage  berasal dari istilah Perancis “maneggiare, manegio, menege,” yang bersumber dari istilah  Latin “manus” yang berarti tangan. Berdasarkan penjelasan di depan, arti dari istilah manajemen ini adalah “menangani” atau “mengelola.” Dalam penggunaan asli, kata menajemen dipakai untuk menjelaskan “upaya melatih (seekor kuda) guna mengatur kecepatan berjalannya; atau menyebabkan terjadinya upaya penanganan, atau menangani / menggunakan (alat), mengontrol, menuntun, atau mengerjakan.”  Dari sisi lain, manajemen pun berarti “ditugaskan untuk mengarahkan, memimpin (conduct), menatalayani (administer), menggunakan (uang, kebutuhan sehari-hari), dsb.” Dari sudut pandang yang luas, manajemen adalah bahagian utuh  dari kepemimpinan, yang merupakan fungsi umum-nya. Dalam perspektif kepemimpinan ini manajemen adalah “seni bekerja sama, seni pemenuhan kebutuhan, seni merangkum, seni mempengaruhi, seni memerintah, seni membuat peta keinginan masa depan, dan seni menggunakan sumber-sumber” Manajemen dalam kaitan ini dapat diartikan sebagai “suatu proses kepemimpinan yang diwujudkan dalam satu sistem kerja terpadu yang olehnya pemimpin dapat menggunakan upaya kinerja sinergis (bekerja bersama dan bekerja melalui bawahan) guna mencapai tujuan yang telah dicanangkan.” Menjelaskan manajemen, Peter F. Drucker mengatakan, “The word management denotes a function and also a people who discharge it. It denotes a social position and rank but also a discipline.” Dari sisi lain, Drucker juga mengatakan, “Management is the specific organ of the modern institution. It is the organ on the performance of which the performance and the survival of the institution depend” (1985:5,6). Memahami makna manajemen seperti diuraikan di atas, perlulah ditekankan bahwa manajemen dari kacamata utuh adalah suatu seni yang telah dipraktekkan untuk jangka waktu panjang dalam berbagai bentuk, namun sebagai ilmu, perkembangannya dapat dilihat pada uraian di bawah ini.
  1. 2. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN. Dari perspektif keilmuan, sejarah perkembangan manajemen menjadi  suatu ilmu berkembang pada dua lingkup yang berbeda.
  2. Manajemen dalam lingkup pertama, dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor (1856-1915) yang dikenal sebagai “The Father of Scientific Management” yang mengawali penemuannya dengan bekerja sebagai seorang magang dan pekerja pada the Enterprise Hydraulic Works di Philadelphia (1875-1878). dalam pekerjaannya, ia menemukan ketidak-efisienan dalam perusahan. Temuan ketidak-efisienan ini adalah antara lain., tidak ada standar kerja, tidak ada acuan pengembangan kerja, tidak ada ketentuan hubungan kerja, dsb., dimana berdasarkan temuan ini, ia akhirnya mengembangkan suatu sistem manajemen pertokoan terkoordinasi yang sekarang disebut manajemen ilmiah.
  3. Pada lingkup lain, Henri Fayol (1841-1925) yang bekerja selama tiga puluh tahun pada “chief executive” dari perusahan tambang Perancis – Commentry-Fourchambault-Decazeville (1888-1918). Dalam pekerjaannya ini, ia menemukan perusahan dalam keadaan pailit. Berdasarkan pengalaman ini maka Fayol kemudian mengembangkan “teori administrasi” yang mengadakan isolasi dan analisa administrasi sebagai bahagian dari manajemen.  Pendekatan ini disebut “functional approach” yang menghasilkan manajemen klasik yang menjadi landasan bagi teori manajemen modern yang berperan sebagai dasar bagi ilmu manajemen sekarang ini. Unsur utama dalam manajemen klasik dimaksud ialah: Perencanaan, Pengorganisasian, Memimpin / Aktualisasi, dan Mengawasi / Mengontrol.

  1. 3. UNSUR-UNSUR MANAJERIAL. Manajemen pada tataran khusus adalah proses kepemimpinan. Sebagai proses, “Manajemen adalah proses kepemimpinan yang diwujudkan dalam satu sistem kerja terpadu yang olehnya pemimpin dapat menggunakan upaya kinerja sinergis (bekerja bersama dan bekerja melalui bawahan) guna mencapai tujuan yang telah dicanangkan.”  Dalam tataran kepemimpinan dan hubungannya dengan manajemen, perlulah ditegaskan bahwa seorang pemimpin (top leader) haruslah memiliki pemahaman dan kecakapan manajemen. Peran utama seorang top leader adalah pemikir (thinker). Pada sisi lain, seorang manajer juga harus memiliki kecakapan kepemimpinan, manajemen, dan administrasi. Peran utama manajer dalam hal ini adalah “perencana terapan” yang bertanggung jawab untuk merencanakan bagaimana menerapkan suatu rancangan strategis. Seorang administrator pun harus memiliki kecakapan kepemimpinan dan manajemen serta administrasi. Administrator dalam hal ini berhubungan langsung dengan pelaksanaan kerja, dimana pran utamanya adalah menyentuh operating core dari seluruh tugas kepemimpinan. Secara lehih khusus, manajemen sebagai proses kinerja kepemimpinan melibatkan fungsi: 1. Koordinasi (co-ordinating),  2. Perencanaan (planning), 3. Pengorganisasian (organizing), 4. Memimpin (leading/ directing) dan 5. Mengawasi (controlling/ supervizing); yang menghubungkan orang pemimpin dan setiap bawahan dengan peran masing-masing. Di sini, tujuan utama dari manajemen adalah untuk mewujudkan kinerja kepemimpinan yang  efektif, efisien, dan sehat dan produktif yang dibuktikan melalui keberhasilan atau sukses dalam upaya memimpin setiap pemimpin sejati.[2]

KEBENARAN TENTANG MANAJEMEN YANG DAPAT DIPELAJARI:

  • Setiap pemimpin dapat disebut top level manager, top leader karena sebagai pemimpin ia bukan saja harus mengetahui prinsip manajemen, tetapi tatkala ia memimpin, ia memasuki kawasan manajemen dan memanejemeni. Sebagai top level manager, pemimpin haruslah memiliki kemampuan berpikir yang andal, karena ia bertanggung jawab untuk menetapkan strategi dan taktik manajemen yang pas bagi keunggulan serta keberhasilan kepemimpinannya.
  • Memanemeni bagi seorang pemimpin berarti menjalankan proses menajemen, sehingga ia haruslah piawai mengkoordinasi, membuat perencanaan strategis, mengorganisir tugas dan menempatkan orang yang pas, dan melaksanakan upaya memimpin.
  • Manajer secara khusus ada pada level manajerial sebagai pendukung setiap pemimpin top (top leader/ top manager) yang olehnya ia bertanggung jawab melaksanakan tugas teknokrat (tugas menyiapkan dasar-dasar normatif bagi pelaksanaan tugas), tugas supporting staf (tugas staf pendukung) dan middleline manager (manajer lini), yang memimpin pelaksanaan kerja secara langsung, sebagai atasan dari para administrator.
  • Selamat mengkaji pemahaman manajemen dengan lebih mendalam.

Jakarta, 2 Agustus 2010

Dr. Yakob Tomatala


[1] Pokok ini akan dibahas dalam tema “Seluk-beluk Administrasi.”

[2] Pokok tentang manajemen ini akan dilanjutkan dengan mengulas pokok: Prinsip Manajemen Autentik.

seluk beluk manajemen
Comments (0)
Add Comment